Laut tampak gundah dengan riyaknya,,,
Gemercik demi gemercik berkumpul,,
Membentuk gulungan ombak kecil,,,
Yang siap menyapu laraku,,,
Namun sang langit berkata lain,,,
Tampak sedih dengan awan hitamnya,,
Bergulung perlahan mendekatiku,,,
Yang tak lama lagi menitikkan air matanya,,
Seolah menemani air mataku yang jatuh terlebih dahulu,,,,
Menemani gersangnya bumi,,,,
Pilu hati ini,,
Dahaga kasihmu yang menyiksa
Seolah enggan pergi menjauh dari dalam dada,,,,
Kenapa kau buat remuk redam hati terluka ini
Dengan sandiwara candamu
Semakin menyayat dalam luka hatiku,,,
Yang t’lah terlalu lama menunggu,,,
Setitik obat cinta darimu,,,
Mataharipun enggan menampakkan dirinya,,
‘tuk terangi gelapnya jiwa ini,,,
hingga mampu tertatih,,,
menerangi hatiku yang jauh terjatuh,,,
laksana dasar samudera,,
yang tak akan pernah engkau pahami,,,,
Gemercik demi gemercik berkumpul,,
Membentuk gulungan ombak kecil,,,
Yang siap menyapu laraku,,,
Namun sang langit berkata lain,,,
Tampak sedih dengan awan hitamnya,,
Bergulung perlahan mendekatiku,,,
Yang tak lama lagi menitikkan air matanya,,
Seolah menemani air mataku yang jatuh terlebih dahulu,,,,
Menemani gersangnya bumi,,,,
Pilu hati ini,,
Dahaga kasihmu yang menyiksa
Seolah enggan pergi menjauh dari dalam dada,,,,
Kenapa kau buat remuk redam hati terluka ini
Dengan sandiwara candamu
Semakin menyayat dalam luka hatiku,,,
Yang t’lah terlalu lama menunggu,,,
Setitik obat cinta darimu,,,
Mataharipun enggan menampakkan dirinya,,
‘tuk terangi gelapnya jiwa ini,,,
hingga mampu tertatih,,,
menerangi hatiku yang jauh terjatuh,,,
laksana dasar samudera,,
yang tak akan pernah engkau pahami,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar